Selasa, 12 Februari 2013

Landasan-landasan Pengembangan Kurikulum


oleh : Aulia Rahim (1100085)
Dalam teori kurikulum (Anita Lie, 2012) keberhasilan suatu kurikulum merupakan proses panjang, mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan desain kurikulum, persiapan pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana, tata kelola pelaksanaan kurikulum, termasuk pembelajaran dan penilaian pembelajaran dan kurikulum.
Dalam pembahasan sebelumnya, diketahui bahwa salah satu konsep dari kurikulum adalah sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum. Ini merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum. Dalam pengembangannya, terdapat landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan atas hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam yang harus menjadi acuan/dasar dari perkembangan kurikulum itu sendiri, beberapa landasan utama dalam pengembangan suatu kurikulum  diantaranya adalah sebagai berikut :
1.        Landasan Filosofis
Pendidikan berintikan interaksi antar manusia, terutama antara pendidik dan terdidik untuk mencapai tujuan pendidikan. Di dalam interaksi tersebut terlibat isi yang diinteraksikan serta proses bagaimana interaksi tersebut berlangsung yang dapat diketahui melalui jawaban mendasar yang esensial yaitu jawaban-jawaban filosofis. Filsafat membahas segala permasalahan yang dihadapi oleh manusia termasuk masalah-masalah pendidikan ini yang disebut filsafat pendidikan. Menurut Donald Butler, filsafat memberikan arah dan metodologi terhadap praktik pendidikan, sedangkan praktik pendidikan memberikan bahan-bahan bagi pertimbangan-pertimbangan filosofis.
2.        Landasan Psikologis
Kondisi psikologis setiap individu berbeda, karena perbedaan tahap perkembangannya, latar belakang sosial-budaya, juga karena perbedaan faktor-faktor yang dibawa dari kelahirannya. Kondisi ini pun berbeda pula bergantung pada konteks, peranan, dan status individu diantara individu-individu lainnya. Interaksi yang tercipta dalam situasi pendidikan harus sesuai dengan kondisi psikologis para peserta didik maupun kondisi pendidiknya. Oleh karena itu, perkembangan kurikulum harus memerhatikan kondisi psikologis dari peserta didik maupun pendidiknya supaya tujuan pendidikan dapat tercapai.
3.        Landasan Sosial-Budaya
Pendidikan mempersiapkan generasi muda untuk terjun ke lingkungan masyarakat. Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan, tetapi memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta nilai-nilai untuk hidup, bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat. Di dalam pendidikan juga diperkenalkan berbagai macam budaya dari berbagai daerah di Indonesia supaya kebudayaan Indonesia tetap lestari dan tidak ada yang mengclimenya. Untuk itu, dalam perkembangan kurikulum diselipkan mata pelajaran yang berhubungan dengan suatu kebudayaan di daerah-daerah tempat tinggalnya.
4.         Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat pada abad pertengahan. Masa setelah abad pertengahan sering disebut zaman modern. Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini banyak didasari oleh penemuan dan hasil pemikiran para filsuf purba, seperti Thales, Phytagoras, Leucipos, Demokritos, Socrates, Plato, Aristoteles, Euclid, Archimides, Aristarhus yang hidup sebelum masehi, sampai kepada Al-Khawarizmi yang hidup pada abad ke-9. Perkembangan ilmu pengetahuan ini memberikan sumbangan yang baik bagi perkembangan kurikulum. Selain perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi juga menjadi hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dimana pengembangan suatu ilmu pengetahuan tidak hanya ditujukan kepada perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri, melainkan juga diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada bidang-bidang kehidupan atau ilmu yang lainnya. Sumbangan yang berupa penggunaan atau penerapan suatu bidang ilmu pengetahuan terhadap bidang-bidang lain disebut teknologi. Perkembangan teknologi ini berpengaruh besar terhadap perkembangan kurikulum, sehingga sampai sejauh ini kurikulum semakin berkembang dengan ditunjang oleh kemajuan teknologi yang semakin canggih.
            Dari landasan tersebut, kita dapat mengetahui arah yang harus kita tempuh sebelum mengembangkan kurikulum, sehingga tujuan dari pengembangan tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan dan dapat tercapai dengan baik. Adanya pengembangan kurikulum dimaksudkan untuk dapat memperbaharui kurikulum lama yang dirasa kurang relevan dengan keadaan zaman pada saat ini, sehingga semakin berkembangnya zaman, maka kurikulumpun akan semakin berkembang dan disesuaikan dengan kondisi pada saat ini. Seperti yang telah kita ketahui, sampai saat ini kurikulum telah berkembang mulai dari kurikulum 1947-1968 yang lebih mengutamakan materi pelajaran, hingga sekarang kurikulum 2013 yang mengutamakan pembelajaran yang tematik integratif.

Referensi :
Sidiknas. (2012). Struktur Kurikulum 2013. [online]. Tersedia : http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-4 [13 Februari 2013].
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung : Rosdakarya.
Tim pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2009). Kurikulum & Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kutekpen FIP UPI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar