September 2016
Ini adalah kisahku satu tahun yang lalu. Pada saat itu, Aku memutuskan untuk bisa keluar dari zona nyamannya aku berada di sebuah bimbingan belajar di Karawang. Aku mencoba mengikuti pendaftaran salah satu program pemerintah, yaitu SM-3T (Sarjana Mendidik daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Tepat pada saat bulan Ramadhan tahun lalu, Aku memutuskan resign menjadi educator dan mendaftar SM-3T. Walaupun belum tentu Aku lolos, tapi nggk tau kenapa hati ini udah yakin banget kalo Aku pasti lolos. Dua bulan Aku menjadi pengangguran karena menunggu hasil seleksi SM-3T. Tes demi tes Aku lalui dengan penuh semangat dan keyakinan, dan Alhamdulillah, memang udah rezekinya Aku lolos hingga tahap akhir dan pada tanggal 1 September 2016 Aku berangkat ke Nias Selatan utuk mengabdi. Tak pernah terpikirkan sebelumnya, Aku bisa pergi keluar Jawa dan meinggalkan segala sesuatu yang membuatku nyaman di Jawa. Pada saat itu pula, merupakan pengalaman pertamaku naik pesawat :D Yeaaay!!! Akhirnyaa.. berkat SM-3T Aku bisa merasakan bagaimana asyiknya naik pesawat, (haha, maap alay). Dan inilah ceritaku tahun lalu yang sayang kalo hanya nyelip di laptop :D
Ini adalah kisahku satu tahun yang lalu. Pada saat itu, Aku memutuskan untuk bisa keluar dari zona nyamannya aku berada di sebuah bimbingan belajar di Karawang. Aku mencoba mengikuti pendaftaran salah satu program pemerintah, yaitu SM-3T (Sarjana Mendidik daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Tepat pada saat bulan Ramadhan tahun lalu, Aku memutuskan resign menjadi educator dan mendaftar SM-3T. Walaupun belum tentu Aku lolos, tapi nggk tau kenapa hati ini udah yakin banget kalo Aku pasti lolos. Dua bulan Aku menjadi pengangguran karena menunggu hasil seleksi SM-3T. Tes demi tes Aku lalui dengan penuh semangat dan keyakinan, dan Alhamdulillah, memang udah rezekinya Aku lolos hingga tahap akhir dan pada tanggal 1 September 2016 Aku berangkat ke Nias Selatan utuk mengabdi. Tak pernah terpikirkan sebelumnya, Aku bisa pergi keluar Jawa dan meinggalkan segala sesuatu yang membuatku nyaman di Jawa. Pada saat itu pula, merupakan pengalaman pertamaku naik pesawat :D Yeaaay!!! Akhirnyaa.. berkat SM-3T Aku bisa merasakan bagaimana asyiknya naik pesawat, (haha, maap alay). Dan inilah ceritaku tahun lalu yang sayang kalo hanya nyelip di laptop :D
Hari
ini pemberangkatan menuju Nias dimulai. kehebohan sebelum
pemberangkatan terjadi sepulang dari dodik bela negara tanggal 31
Agustus 2016, semua peserta mengalami keriweuhannya masing2, dan akupun
terbawa suasana ikutan riweuh karna aku memang belum packing sebelumnya.
Aku mulai packing setelah dhuhur tgl 1 karena menunggu beresnya
londryan bekal dari dodik, beres packing sekitaran ashar dan langsung
ikut kumpulan kontingen Nias untuk membicarakan hal2 teknis
keberangkatan nanti malam. keriweuhanpun berlanjut setelah diberi kabar
kalau pemberangkatan di majukan 3 jam. tapi Alhamdulillah perjalanan
kami berjalan lancar menuju bandara soeta. Tiba di bandara kami
istirahat sejenak karena memang belum waktunya untuk chek in, sambil
menunggu kartu boarding pass yang dibawa oleh pembimbing kami.
Pemberangkatan kami dilakukan pada pukul 5.45 namun pukul 5.05 harus
sudah chek in, akhirnya kami berlarian mengejar sholat shubuh.
Pemberangkatan pun di mulai. ini adalah kali pertamanya aku menunggangi
burung yang tidak bisa makan (read: pesawat) supaya tidak kelihatan
katronya, aku selalu memperhatikan apa yang dilakukan sekelilingku dan
mengikutinya, dari mulai melihat cara pasang sabuk pengaman hingga
menyalakan tv kecil buat hiburan. Tak berapa lama pesawat meluncur,
matapun tak kuat menahan kantuk dan akhirnya aku tertidur pulas hingga
akhirnya ada bidadari cantik yang membangunkan (read: pramugari) untuk
menawariku sarapan. “mba, mau makan nasi kuning ayam atau omelet sosis?”
tanyanya. tanpa pikir panjang aku memilih omelet sosis karna klo nasi
kuning mah udah biasa dan terlalu sering memakannya, hahaa.. omelet
sosis lengkap dengan sayur, kentang, dan buah pun telah terhidang di
depanku dan akupun langsung melahapnya tanpa ada sisa. setelah beres
sarapan, aku melanjutkan mimpi indahku hingga terbangun ketika landing.
sampailah di bandara internasional kualanamu medan. kami harus menunggu 4
jam disini karna pesawat yang akan kita tunggangi menuju gunung sitoli
adanya pukul 12.45.. kami semua langsung berburu colokan karna hp mati.
sejenak menunggu membuatku dan teman2 merasa bosan, akhirnya kami
memutuskan untuk jalan2 melintasi gate2 yang ada di bandara. pada suatu
gate, tepatnya gate 5 dsana terlihat sepi dan kami pergi kesana untuk
sekedar duduk dan ikut ngecharge karna di gate sebelumnya sangat penuh.
tak lama kemudian, ada temanku yang meminta di foto agar terlihat luar
bandara, namun ada kejadian yang lucu dsana, temanku kejedot jendela
yang sangat bening, tak terlihat adanya jendela, daaan gelak tawa kami
ber4 pun petjaah.. aku sampai sakit perut terus tertawa, untungnya
disana sepi, *orang sunda mah masih aja ada untungnya* setelah asyik
ketawa dan melepas lelah, kami memutuskan untuk menunggu di gate
sebelumnya saja, dan disini kami mulai lelah dan terkapar menunggu
jadwal penerbangan selanjutnya. setelah kurang lebih 4 jam menunggu,
akhirnya kami siap untuk melakukan penerbangan selanjutnya. pesawat yang
kami tumpangi menuju gunung sitoli tidak terlalu besar, namun sama saja
seru, kebetulan aku duduk dipinggir dekat jendela, sehingga aku bisa
melihat panorama dari atas yang sangat sangat menakjubkan :D
Sesampainya
di gunung sitoli, kami bergegas membawa barang2 dan ada sebagian dari
barang2 teman aku yg tertinggal karena kelebihan muatan, akhirnya barang
tersebut ikut penerbangan selanjutnya. kami telah ditunggu oleh mobil
rentalan dari dinas pendidikan, dan kami langsung menaikinya. perjalanan
dari bandara menuju kantor bupati lumayan jauh, kurang lebih ditempuh
dengan waktu 4 jam. di perjalanan, akupun tak lepas dari yang namanya
kantuk sehingga sepanjang perjalanan aku tertidur. setelah sampai di
kantor bupati, kami disuguhi pemandangan laut dari atas yg sangat indah
dan mengagumkan.. semua orang di kantor bupati menyambut kami dengan
antusias dan ternyata disanapun sudah ada bapak ibu kepala sekolah yg
nntinya kami ditempatkan. selesai acara pembukaan kira2 pukul 10 malam,
karena pada saat pembagian sekolah aku tidak linear, yg seharusnya
ngajar sma tp malah dikasih smp, sehingga aku menunggu keputusan lain
dari kepala dinas sehingga aku tidak ikut dengan kepala sekolah, ada
beberapa orang yang sama denganku, sehingga kami menginap di penginapan
milik kakaknya bapak bupati sebelum akhirnya meluncur ke penempatan.
Itulah sedikit ceritaku pertama kali menuggangi burung tanpa makan :p