oleh : Aulia Rahim (1100085)
Dalam pembahasan sebelumnya, kita telah
mengetahui landasan-landasan dari pengembangan kurikulum. Dalam pembuatan
kurikulum, tidak terlepas dari komponen-komponen yang menyusunnya, diantara
komponen tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Komponen Tujuan
Komponen tujuan
berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan. Hal ini merupakan komponen
yang paling penting dalam kurikulum, karena walau sebagaimapun bagusnya suatu
kurikulum, tetapi tanpa tujuan yang jelas, maka akan sia-sia saja, karena tidak
ada hal yang ingin kita capai, berbeda halnya dengan kita memiliki tujuan yang
jelas, isi yang bagus, dan komponen-komponen lain yang menunjang, maka suatu
kurikulum akan berhasil dengan baik. Dalam sekala macro rumusan tujuan
kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau system nilai yang dianut
masyarakat. Bahkan, rumusan tujuan menggambarkan suatu masyarakat yang
dicita-citakan. Tujuan pendidikan memiliki klasifikasi, dari mulai tujuan yang
sangat umum sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat diukur, yang
kemudian dinamakan kompetensi. Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi 4,
yaitu :
a. Tujuan
Pendidikan Nasional ( TPN)
b. Tujuan
Institusional ( TI )
c. Tujuan
Kurikuler ( TK )
d. Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran ( TP )
Menurut Bloom,
dalam bukunya yang berjudul Taxonomy of Educational Objectives yang terbit pada
tahun 1965, bentuk perilaku sebagai tujuan yang harus dirumuskan dapat
digolongkan kedalam 3 klasifikasi atau 3 domain ( bidang ), yaitu domain
kognitif, afektif dan psikomotor.
2.
Komponen Isi /Materi Pelajaran
Isi kurikulum merupakan
komponen yang berhubungan dengan pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa.
Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan
pengetahuan atau mteri pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata
pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa. Baik materi
maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan yang
ditentukan.
3. Komponen
Metode/Strategi
Strategi dan
metode merupakan komponen yang memiliki peran yang sangat penting, sebab
berhubungan dengan implementasi kurikulum. Adapun dua hal yang pelu diamati
dalam komponen ini, yaitu:
1) Pertama,
strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan ( rangkaian tindakan )
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan sebagai sumber daya/kekuatan dalam
pembelajaran. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan dalam mengajar.
Rowntree (1974:97-98) membagi strategi mengajar itu atas Exposition-Discovery Learning dan Groups-Individual Learning. Ausubel dan Robinson (1969:43-45)
membaginya atas strategi Reception
Learning- Discovery Learning dan Rote
Learning-Meaningful Learning.
2) Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan
tertentu.
Metode
adalah upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Dalam
satu strategi pembelajaran digunakan beberapa metode. Strategi berbeda dengan
metode. Strategi menunjuk pada a plan of operation achieving something,
sedangkan metode adalah a way in achieving something.
4.
Kompnen Evaluasi
Evaluasi
ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan serta
menilai proses pelaksanaan mengajar secara keseluruhan. Tujuan evaluasi yang
komprehensif dapat ditinjau dari tiga dimensi, yakni diemnsi I
(formatif-sumatif), dimensi II (proses-produk) dan dimensi III ( operasi
keseluruhan proses kurikulum atau hasil belajar siswa). Dengan adanya tiga
dimensi itu, maka dapat digambarkan sebagai kubus. Selain itu dapat lagi
kurikulum ditinjau dari segi historis, yakni bagaimanakah kurikulum sebelumnya
yang dipandang oleh anteseden. Karena ketiga dimensi itu masing-masing
mempunyai dua komponen, maka keseluruhan evaluasi terdiri dari enam komponen
yang bertkaitan satu sama lainnya.
Evaluasi sebagai
alat untuk meliahat keberhasilan pencapaian tujuan dapat dikelompokan kedalam
dua jenis, yaitu tes dan non tes.
1) Tes
Tes
digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat
penguasai materi pmbelajaran. Hasil tes biasanya diolah secara kuantitatif.
Proses pelaksanaan tes hasil belajar dilakukan setelah berakhir pembahasan satu
pokok bahasan, atau setelah selesai satu caturwulan atau satu semester.
2) Non Tes
Non
tes adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah
laku termasuk sikap, minat, dan motivasi. Ada beberapa jenis non tes sebagai
alat evaluasi, diantaranya wawancara, observasi, studi kasus, dan skala
penilaian.
Referensi :
Rusyani, Endang. (Tanpa Tahun). Landasan Pengembangan Kurikulum. [online]. Tersedia : http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195705101985031-ENDANG_RUSYANI/Landasan_Pengembangan_Kurikulum.pdf
[19
Februari 2013]
Sukmadinata,
Nana Syaodih. (2009). Pengembangan
Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung : Rosdakarya.
Tanpa Nama. (2011). Komponen-Komponen Kurikulum.
[online]. Tersedia http://situsbaca.blogspot.com/2011/12/komponen-komponen-kurikulum-dan.html
[19
Februari 2013].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar